Rabu, 23 Mei 2012

Him

today, i wouldn't say anything 'bout love.. but, i'll say and tell you about him

aku kenal dia 4 tahun yang lalu, saat aku masih kelas 1 SMA semester II. dia memang bukan pacar pertamaku, tapi dia cinta pertamaku. aku merasa sangat bahagia saat bersamanya. walaupun aku harus menunggu satu bulan, kadang lebih hanya untuk bertemu dengannya. rasa marah, jengkel, sedih dan kecewa akan selalu hilang saat bertemu. digantikan tawa riang karena candanya. ada saja kejadian lucu kalau kami bertemu.
 sempat beberapa kali berpisah, membuatku makin mencintainya. namun keegoisanku mengalahkan cintaku.

dia orangnya lucu, ada saja yang dibuatnya agar membuatku tertawa. dia punya pemikiran logis, namun juga terkadang melankolis. dia tidak suka kotor, oleh karena itulah aku sering mengusilinya. dia suka rapi, apalagi masalah rambut. dan aku suka sekali mengacak rambutnya, dia akan marah dan mencubit pipiku. dia jalannya cepat, dan aku yang biasanya cepat, akan berjalan lambat kalau bersamanya, dia sering jengkel karena itu. hihi.

dia memang tidak setampan dan seperfect cowok lain. tapi dia bisa membuat dirinya keren. dia berkulit coklat, namun tak terlihat dekil, malah manis. apalagi kalo senyum, dia akan menampakkan giginya yang putih. dia suka makan,dan cepat merasa lapar. dia tidak jaim kalo makan. dia suka ditraktir, tapi malu kalo dibayarin.

kalo dia marah, dia akan mendiamkanku. kami tidak pernah bertengkar secara langsung. selalu lewat telpon. dia tidak tega memarahiku kalo berhadapan langsung. apalagi kalo melihatku menangis, bisa2 dia ikut menangis. dia suka gemas padaku yang tidak pernah mau menuruti nasehatnya. dia akan panik kalo aku merajuk. dia membujukku sampai aku tertawa kembali.

saat dia memelukku, dia akan memeluk dengan erat. seakan tak mau lepas. dia suka meremas tanganku. dia orangnya pemalu, jadi kalo jalan berdua di keramaian ga jarang dia akan melepaskan pegangan tangannya karena malu dilihat orang. kalo kami ke tempat wisata, dia akan membiarkanku berjalan sekehendak hatiku, entah itu didepannya atau dibelakangnya. dia akan membiarkanku bermain2. tapi kalo dia melihatku kelelahan, dia akan menggendongku dipunggungnya.

ketika aku bingung dan pesimis saat hendak masuk keperguruan tinggi, dia menghiburku, bertukar pikiran dengan ibuku, bagaimana membantuku mengatasi galauku. dia memberiku semangat. dia membuatku percaya diri dan yakin dengan pilihanku. dia mendorongku agar berani maju mengambil resiko. dia mendukung segala tindakanku. dia yang mengajariku nekat. dia yang mengajariku bertanggung jawab dengan pilihanku. aku jadi percaya diri karena itu. aku sangat berterima kasih padanya.

pernah suatu kali, aku berpikir. bahagiakah dia bersamaku?? apa hanya aku yang merasakan kebahagiaan ini?? aku paling tidak bisa membaca hatinya. aku takut dia tak bahagia bersamaku. sampai sekarang aku merasa masih belum bisa membayar semua kebahagiaan yang dia berikan dulu. aku merasa masih belum cukup memberikan cintaku padanya. aku belum merasa membahagiakannya.

tapi kesempatan untuk membahagiakannya belum datang padaku lagi. entah masih ada atau tidak. setauku, sekarang dia bersama pilihannya. satu kesalahan bodoh karena keegoisanku membuat jarak antara aku dan dia. sekarang hanya bisa pasrah pada takdir. yang pasti, bersamanya ataupun tidak, aku selalu mencintainya, menginginkan yang terbaik untuknya, mendoakan agar dia selalu bahagia.kawan, aku tidak munafik. kalo memang dia bahagia dengan tidak bersamaku, kenapa harus dipaksakan.

hidup memang harus berjalan terus. cinta memang akan datang silih berganti. walaupun nantinya aku akan jatuh cinta lagi pada orang lain, cintaku padanya kan tetap ada. momen-momen bersamanya akan selalu kuingat dan akan tersimpan rapat dihatiku sebagai kenangan terindah. Terima kasih cinta pertamaku. Kini aku akan meneruskan perjalananku menemukan belahan jiwaku, cinta terakhirku yang akan melengkapi hidupku. Entah itu engkau atau orang lain, hanya Tuhanlah yang tau.